Peran Diri dalam Melestarikan Lingkungan

 Peran Diri dalam Melestarikan Lingkungan



Perubahan iklim di dunia saat ini sudah menjadi mimpi buruk bagi setiap orang di belahan Bumi manapun, termasuk di Indonesia. Perubahan iklim terjadi juga akibat dari pemanasan global. Pemanasan global (bahasa Inggris: Global Warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub utara maupun selatan sehingga massa air di Bumi semakin meningkat, sehingga permukaan air laut juga meningkat. Di Indonesia khususnya, permukaan air laut memberikan efek buruk seperti terjadi banjir rob di wilayah pantai utara seperti di Jakarta. Terjadinya global warming atau pemanasan global ini kebanyakan disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak bertanggung jawab atau bahkan kurangnya ilmu pengetahuan menyebabkan pemanasan global ini terus meningkat. 

Yang menjadi  pertanyaan adalah bagaimana hal itu bisa terjadi dan berlangsung secara signifikan. Hal tersebut tentu membuat saya, anda atau bahkan kami dan semua yang membaca dibuat bertanya-tanya mengapa hal tersebut terjadi, siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut , apa solusi yang dapat dilakukan dan dampak apa yang dapat ditimbulkan .  Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai penyebab terjadinya pemanasan global ini.

Salah satunya ialah Joseph FourierMenurut Joseph Fourier mengemukakan bahwa “merupakan  suatu proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfiir Mars, Venus, dan benda langit yang memiliki atmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, hanya saja artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di Bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat kegiatan manusia. Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Pemanasan permukaan Bumi ini terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca pada atmosfer yang merangkap panas.Pemanasan global merupakan suatu peristiwa dimana suhu pada permukaan Bumi mengalami kenaikan yang disebabkan oleh peningkatan keluaran (emisi) gas rumah kaca, seperti : carbondioksida, dinitro oksida, metana, hidrofluorokarbon, sulfur heksafluorida, dan perfluorokarbon di atmosfer Bumi kita.Pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi perhatian utama oleh masyarakat dunia pada saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu rata-rata pada permukaan Bumi.

Peningkatan suhu dipermukaan Bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju atmosfer Bumi. Yang nantinya sebagian dari sinar ini akan berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah. Sinar ini akan diserap oleh udara dan permukaan Bumi.Sebagian sinar ini akan dipantulkan kembali ke atmosfer Bumi dan ditangkap oleh gas-gas rumah kaca terutama gas yang berupa karbondioksida, metana, dan nitrogen dioksida.Kontribusi besar dari adanya gas tersebut adalah disebabkan oleh kegiatan atau aktifitas manusiaGas yang mempunyai sifat yang merangkap panas, sehingga panas yang terpantul oleh permukaan Bumi tidak dapat diteruskan ke luar angkasa.

Gas tersebut adalah gas rumah kaca, Gas yang paling berperan dan berpengaruh adalah gas karbondioksida (CO2).Penyebab meningkatnya gas ini adalah dikarenakan pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak Bumi, dan pembakaran gas alam.Meningkatnya jumlah kendaraan juga memberikan dampak yang begitu besar. Kendaraan yang meningkat maka, akan menghasilkan karbondioksida yang besar. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya global warming. 

Dalam hal sederhana seperti membakar sampah secara berlebihan dengan jumlah yang cukup besar kemungkinan juga akan menyebabkan terjadinya pemanasan global. Karena dari hasil pembakaran sampah tersebut akan menghasilkan gas metana yang dapat merangkap panas pada atmosfer Bumi.Pada dasarnya ini merupakan hal yang banyak disepelekan masyarakat Agen Perlindungan Lingkungan Masayarakat Amerika Serikat pun mengungkapkan bahwa Efek rumah kaca merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang paling besar sehingga menyebabkan perubahaan iklim. Oleh karena itu salah satu dampak dari pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata harian di permukaan Bumi. Jika suhu rata-rata harian meningkat maka akan menyebabkan mencairnya es-es di kutub Bumi. Mencairnya es di kutub-kutub Bumi juga memiliki beberapa efek negatif, seperti naiknya permukaan air laut, hilangnya tempat tinggal beberapa jenis fauna kutub, misalnya beruang kutub, pinguin, singa laut, dan lain-lain sehingga ekosistem yang sudah ada di daerah beriklim kutub akan rusak.  

Beruang kutub kehilangan makanannya karena ikan-ikan yang biasanya mendiami di perairan yang memiliki temperatur rendah akan hilang, sehingga secara perlahan beruang kutub akan mendekati kepunahan akibat tidak ada makanan. Dampak buruk yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di pesisir pantai sendiri juga dapat dirasakan. Masyarakat akan semakin tinggal mendekati bukit atau dataran yang lebih tinggi dikarenakan air laut mulai menggerus pemukiman masyarakat yang ada di pesisir pantai. Jika saja pulau tersebut tidak memiliki dataran yang lebih tinggi bias saja pulau tersebut akan tenggelam.

Pemerintah Indonesia pun telah mengambil tindakan sebagai bentuk penanggulangan dalam upaya menanggulangi kerusakan hutan. Hal tersebut dengan dibuktikanya melalui ajakan yang disuarakan melalui kegiatan menanam kembali pohon. Selain itu, Presiden sebelumnya pada tahun 2008 telah mengeluarkan Keputusan Presiden nomor 24 untuk menetapkan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Amanat Presiden pada saat pencanangan tersebut adalah setiap masyarakat Indonesia menanam minimal satu pohon.        

Pada dasarnya menanam pohon pun sangatlah berguna sebagai sebuah upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam pohon dan  mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan pemanasan global .Indonesia merupakan negara dengan wilayah hutan tropis yang sangat luas. Sangat disayangkan jika hutan di Indonesia hilang secara perlahan sebagai akibat pembalakan liar, perambahan hutan, pengurangan kawasan hutan untuk dan penggunaan lahan atau pun keperluan industri.Hal tersebut sangat merugikan dan berdampak buruk bagi alam jika tidak ada usaha perbaikan hutan. Hutan menjadi rusak dan tidak dapat lagi menompang ekosiste dengan baik.

Bedasarkan fakta di atas dapat kita simpulkan bahwa rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan sangat di perlukan. Pemanasan global pun sekarang bukan hanya menjadi isu yang tidak penting, tetapi harus mejadi perhatian yang di utamakan untuk kepentingan bersama. Sebagai individu yang bijak, kita seharusnya sadar akan hal yang sudah sepatutnya menjadi Tanggung jawab kita juga. Rusak nya ekosistem di masa lampau seharusnya tidak menjadi kendala kepada kita untuk enggan memperbaiki.. Menjaga alam bisa kita mulai dari diri sendiri, dimulai dari hal kecil seperti menanam pohon depan pekarangan rumah guna mengurangi polusi yang berpengaruh kepada pencemaran udara terkait pemanasan global itu sendiri. Dengan demikian mari menjaga Bumi kita dimulai dari diri sendiri.

 

Referensi

Artikel Global Warming Bertemakan Lestari Alamku . Diakses 21 September 2020,  dari undip.ac.id/ global-warming-bertemakan-lestari-alamku

Artikel Efek Rumah Kaca. Diakses 21 September 2020,  dari id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca

Artikel lima pulau tenggelam buti perubahan iklin bukan omong kosong.  Diakses 21 September 2020, dari www.liputan6.com/global/read/2503562/5-pulau-tenggelam-bukti-perubahan-iklim-bukan-omong-kosong 

Artikel Menanam Pohon untuk Mengatasi Pemanasan Global. Diakses 21 September 2020,  dari ditjenppi.menlhk.go.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Live Report

Buku Anak Inggris Kelompok 2 PBLL For Shipping Business

Kerangka Karangan